Selasa, 19 Maret 2024
Angga Roni Priambodo | Praba Mustika : Senin, 01 Juli 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Nama Tesla mungkin yang akan pertama kali muncul di kepala seseorang ketika berbicara tentang mobil elektrik. Produsen  asal Amerika Serikat (AS) itu memang begitu masif dan cukup ngebut dalam menggarap mobil elektrik berikut ekosistemnya.

Namun, tidak perlu jauh-jauh ke Amerika Serikat jika ingin menyaksikan mobil elektrik yang keren, di Yogyakarta, tepatnya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) juga belum lama ini meluncurkan mobil elektrik yang dinamakan Garuda UNY.

Mobil elektrik Garuda UNY diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Jumat (21/6/2019) di UNY bertepatan dengan acara Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Yogyakarta. Sebelum diluncurkan, mobil elektrik itu punya nama yang sangat sederhana, E-Car UNY.

Tafakur, dosen yang juga merupakan advisor dalam proyek mobil elektrik Garuda UNY menjelaskan kalau mobil tersebut adalah proyek tugas akhir (TA) dari 20 mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

"Jadi kampus juga mendorong, secara finansial juga membantu. Kemudian mahasiswa ini sebagai proyek pertama mereka sekaligus tugas akhirnya, kemudian untuk proyek kegiatan praktik industri," katanya saat ditemudi di ruang dosen jurusan Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta.

Pria kelahiran Sleman itu juga menjelaskan kalau hanya butuh waktu satu tahun sejak proses perancangan dan pengerjaan mobil elektrik Garuda UNY, hingga wujudnya nyata, sebagai sebuah bentuk mobil elektrik yang berkonsep city car.

Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

"Sebetulnya proyeknya sudah sekitar satu tahun tapi bertahap. Jadi satu tahun itu tidak kontinu, tapi kita desain dulu beberapa bulan. Setelah itu kita bertahap dari rangka, kemudian membuat bodi dan lain sebagainya," terangnya.

Tak cuma itu, yang cukup menarik dari mobil elektrik berkapasitas dua penumpang ini adalah banyak komponen yang dibuat sendiri oleh mahasiswa.

"Banyak yang membuat sendiri, ada beberapa yang harus kita beli juga. Bahkan motor listrik harus kita impor dari China, karena di Indonesia belum ada yang kualitasnya bagus," jelas Tafakur.

Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

"Tugas akhirnya itu sendiri pun, merupakan kolaborasi dari jurusan otomotif, mesin dan elektro. Jadi (mahasiswa) otomotif itu mengerjakan soal motor listriknya, lalu elektro mengerjakan elektroniknya dan mesin itu tentang desain, rangka dan machining," ujarnya menjelaskan kalau mobil elektrik Garuda UNY juga merupakan proyek tugas akhir mahasiswa dari tiga jurusan di Fakultas Teknik UNY.

Mobil elektrik Garuda UNY memang terbilang cukup sepi pemberitaan. Tafakur sendiri mengaku tidak tahu pasti apakah pemerintah, khususnya Menristekdikti, mengetahui tentang proyek mobil elektrik Garuda UNY.

"Tidak, karena tidak seperti Molina (Mobil listrik nasional) yang memang proyek dari kementerian langsung, dan mendapat stimulus dana. Sedangkan ini hanyalah proyek tugas akhir mahasiswa," lanjut Tafakur.

Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

Proyek mobil elektrik Garuda UNY kabarnya menghabiskan dana sekitar Rp 150 jutaan. Dana sebesar itu juga sudah termasuk membeli motor listrik yang diimpor dari China dan membuat komponen rangka, sasis hingga bodi.

Lebih detail, mobil elektrik Garuda UNY memiliki wheelbase alias jarak sumbu roda sepanjang 1900 mm, dengan ground clearance 200 mm dan tingginya hanya 1550 mm. Mobil elektrik Garuda UNY memang terlihat mungil, panjangnya saja hanya 2871 mm serta lebar mobil mencapai 1510 mm.

Kabin Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

Punya bobot sekitar 550 kilogram, mobil elektrik Garuda UNY ditenagai baterai berdaya 75 AH (Ampere Hour) yang mampu menghasilkan torsi 212.5 Nm dan kecepatan maksimum hingga 70 kilometer per jam.

Berbeda dengan mobil elektrik produksi massal yang sudah menggunakan baterai lithium, mobil elektrik Garuda UNY masih menggunakan baterai berupa aki kering dengan daya 12 volt dengan jumlah empat buah, untuk menghasilkan daya 48 volt.

Diklaim, daya tersebut mampu membawa mobil elektrik Garuda UNY melaju selama dua jam atau sekitar 60 kilometer, tergantung bobot dan medan yang dilalui. Aki kering ditempatkan di depan dan belakang mobil, masing-masing dua buah, untuk meratakan bobot mobil.

Motor listrik yang tersemat di dalam mobil elektrik Garuda UNY adalah berjenis BLDC (brushless direct current) berdaya 10 kilo-watt. Menariknya, mobil elektrik ini tidak menggunakan gardan, tapi masih menggunakan rantai untuk menggerakan roda belakangnya.

Bagasi Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

Di bagian depan juga terdapat ruang penyimpanan alias bagasi yang cukup luas. Bagasi depan juga berguna untuk mengakses aki yang ada di bagian bawahnya.

Port Pengisian Daya Mobil Elektrik Garuda UNY. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

Di sisi kanan mobil, ada sebuah lubang pengisian daya yang bentuknya mirip dengan tutup bensin pada mobil dengan bahan bakar minyak. Tafakur juga mengatakan kalau daya baterai mobil elektrik ini bisa diisi ulang di soket listrik di rumah dengan tegangan listrik 220 volt.

BACA SELANJUTNYA

Pemesan Tesla Cycbertruck Kecewa Berjamaah, Ternyata Ini Sebabnya