Sabtu, 27 April 2024
Angga Roni Priambodo : Sabtu, 30 November 2019 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Beberapa kesalahan pengendara terhadap perawatan kendaraan adalah menganggap remeh gejala-gejala yang sebenarnya bisa memicu kerusakan lebih serius pada tunggangan kesayangan.

Salah satunya jika setir alias kemudi bergetar. Bila menjumpai kondisi seperti ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

Seharusnya, setir tidak terlalu menimbulkan getaran ketika melaju dalam kecepatan berapa pun. Meskipun demikian, banyak kasus yang terjadi di mana terasa getaran saat mobil dipacu pada kecepatan di atas 100 km per jam.

Mengutip laman mobil88, gejala ini sebenarnya mengindikasikan telah terjadi masalah pada roda-roda bagian depan.

Umumnya, kasus ini dipicu oleh roda-roda yang tidak balance. Jika dibiarkan, komponen-komponen yang terkait dengan setir bisa terkena imbas.

Misalnya, tie rod, end tie rod, bushing setir, serta laher akan cepat aus dan tidak presisi atau oblak.

Sebaiknya, jika mendapatkan setir bergetar kurangi kecepatan kendaraan. Beraktivitas mengemudilah dengan batas kecepatan yang tidak menyebabkan getaran pada setir.

Tentu saja, diharapkan dengan berkurangnya kecepatan, getaran pada setir berkurang, maka efek kerusakan pada komponen lain pun bisa diminimalkan. Selain itu, disarankan segera membawa mobil ke bengkel untuk dilakukan balancing.

Namun sebagai tindakan pencegahan, rawatlah kendaraan secara teratur. Lakukan balancing setiap kelipatan 10.000 km.

Getaran juga dapat disebabkan jika roda-roda mobil sering dipaksa secara kasar melintasi medan yang buruk. Karena itu, bila kebetulan berkendara di jalan yang berlubang, melajulah dengan kecepatan pelan agar benturan pada roda tidak terlalu keras.

Suara.com/ Manuel Jeghesta Nainggolan.

BACA SELANJUTNYA

Ancaman di Jalan, 5 Penyebab Ban Mobil Pecah yang Harus Diwaspadai