Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Airbag, merupakan salah satu peranti keamanan di dalam mobil, selain sabuk pengaman. Tujuan airbag adalah untuk mengurangi dampak benturan yang keras saat terjadi kecelakaan, agar pengemudi maupun penumpang tidak menghantam dashboard atau setir.
Melansir dari Daihatsu Indonesia, Mobimoto mau membagikan serba-serbi airbag, sebuah peranti keamanan yang ternyata sudah dikembangkan sejak tahun 50an.
Diyakini, penemu sistem airbag ini adalah seorang Jerman bernama Walter Linderer. Ia mematenkan sistem kerja kantung udara lewat konsep udara yang dikompres.
Sistem ini akan bekerja ketika bumper membentur sesuatu atau diaktifkan secara manual oleh pengemudi. Namun penemuan awal ini dianggap masih tidak efektif karena pengisian udaranya yang lamban.
Baca Juga
Kemudian pada 1968, Allen Breed mengembangkan karya Walter Linderer dengan menerapkan sistem sensor, yang menjadikannya sebagai airbag elektromekanik pertama di dunia.
Airbag sempat kurang populer digunakan di tahun 1975 hingga 1976, sampai Ford Tempo kembali menggunakan sistem keamanan airbag pada 1984.
Chrysler, bahkan mewajibkan airbag ada di setiap mobil yang diproduksi sebagai standar keamanan pada 1988.
Lalu perusahaan asal Amerika yang memproduksi perangkat dan parts mobil, TRW, berhasil menciptakan airbag yang digelembungkan dengan gas pada 1994.
Lalu bagaimana, sih, cara airbag bekerja?
Praktisnya, airbag bekerja ketika sensor pada mobil mendeteksi benturan keras, dan sensor mengirim sinyal ke bagian pompa agar nitrogen mengisi ruang di kantung udara dan melindungi bagian fatal seperti kepala, leher dan juga dada.
Seketika setelah airbag mengembang, biasanya disertai gumpalan asap, tapi kamu gak perlu khawatir, Sob. Gumpalan asap itu adalah bahan seperti tepung atau bedak yang berguna untuk membuat airbag tidak lengket saat terlipat, karena jika airbag lengket, malah bisa menyulitkan ketika akan mengembang.
Agar bisa mengembang, sensor harus menerima benturan dengan kekerasan tertentu, agar tidak mudah mengembang dan malah membahayakan pengemudi.
Terkini
- TMMIN Resmikan Stasiun Pengisian Hidrogen di Karawang
- Kemenkeu Terbitkan PMK Insentif Kendaraan Listrik dan Hybrid, Berlaku Hanya Setahun
- Hyundai Creta Baru Disambut Semarak oleh Pasar Indonesia
- Toyota Luncurkan 3 Mobil Baru di IIMS 2025, Diduga Termasuk Veloz Hybrid
- Debut di IIMS 2025, Geely EX5 Andalkan Audio Berkualitas via Flyme Sound
- SPBU Shell Kehabisan BBM, Benarkah Mau Tutup?
- Toyota Terus Dominasi Pasar Mobil Dunia, BYD Kalahkan Trio Raksasa Jepang
- Miliki Banyak Koleksi Mobil Mewah, Raffi Ahmad Terciduk Kepincut Dengan Mobil Satu Ini
- Astra Infra Toll Road Akan Ganti Kerugian Mobil Pecah Ban di Tol Cipali
- All-New Mazda CX-80 Resmi Masuk Indonesia
Berita Terkait
-
Berkenalan dengan Sabuk Pengaman di Mobil: Fungsi dan Manfaatnya
-
Honda PCX Bakal Punya Fitur Airbag di Masa Depan, Ini Dia Buktinya
-
Keciduk Gak Pake Sabuk Pengaman, Ini Bukti Tilang Elektronik Sangat Canggih
-
Gara-Gara Seatbelt, Vanessa Angel Dicibir karena Foto yang Bikin Salfok
-
Laka Hebat di Sirkuit Sentul, Sopir Selamat Meski Tanpa Airbag, Kok Bisa?
-
Lehernya Diikat, Konsep Sabuk Pengaman Tahun '60-an Ini Bikin Tepuk Jidat
-
Teknologi Ini yang Bikin Andrea Dovizioso Lolos dari Maut di MotoGP Inggris
-
Pemobil Tanya Airbag Tak Mengembang Saat Laka, Ternyata Belum Ada Fiturnya
-
Gara-Gara Airbag, Wanita Protes Ke Diler Dengan Cara Kurang Pantas
-
Lebam tapi Selamat, Deretan Foto Ini Tunjukkan Pentingnya Sabuk Pengaman