Rabu, 08 Mei 2024
Angga Roni Priambodo | Cesar Uji Tawakal : Kamis, 19 November 2020 | 07:47 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Aki pada kendaraan memegang peranan vital untuk masalah kelistrikan. Kurangnya perawatan bisa memicu kendala pada bagian seperti klaskson atau lampu kendaraan, membuatnya bisa tak berfungsi dengan baik.

Di pasaran, terdapat dua tipe aki, yakni aki basah dan aki kering. Walau sama-sama aki, namun perawatan kedua jenis tersebut berbeda, lho.

Dikutip dari situs resmi Suzuki (16/11/2020), aki basah biasanya menggunakan wadah yang transparan. Penggunaan wadah yang semi transparan ini bertujuan untuk memudahkan pemilik kendaraan mengetahui berapa kadar air aki yang masih tersisa. Air aki dapat disebut juga sebagai air zuur.

Apabila sel pada aki tidak terendam air zuur secara sempurna, maka penyimpanan pada arus juga akan mengalami pengurangan. Akibatnya, akan terjadi oksidasi dan membuat lempeng cell menjadi berkarat dan kelistrikan di kendaraan menjadi tidak maksimal.

Ilustrasi aki motor. (Shutterstock)

Karena itu, ketika menggunakan aki basah dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala setidaknya satu bulan satu kali. Kemudian, tambahkan batas air aki sesuai dengan petunjuk atau batasan yang dianjurkan. Jangan tambahkan air aki melebihi batas yang dianjurkan.

Berbeda dengan aki kering yang kerap kali dibalut dengan wadah tak trasparan, aki ini lebih praktis dan tak perlu dirawat secara khusus.

Hanya saja pemilik kendaraan wajib memanaskan tunggangan gari aki ini awet. Selain itu, aki ini sulit untuk diperbaiki, berkebalikan dengan aki basah.

BACA SELANJUTNYA

Bahaya Tersembunyi Dibalik Oli Bekas untuk Rantai Motor: Musuh Tersembunyi yang Menggerogoti Kuda Besi Anda