Jum'at, 29 Maret 2024
Gagah Radhitya Widiaseno : Rabu, 15 Desember 2021 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Umumnya, setelan angin kendaraan motor standar pabrikan cukup mudah, kecuali yang injeksi. Setelan angin harus dilakukan dengan pas dan benar. Lantas, bagaimana efek setelan angin kegedean? Simak penjelasannya berikut ini.

Sebagian orang, suka modifikasi kendaraannya motornya. Namun, bagi orang awam, biasanya setelan angin karbu motor hanya diputar-putar bautnya saja saat proses modifikasi, tanpa tahu apakah sudah pas atau belum setelannya.

Sebab, jika setelah angin tidak benar seperti kegedean, maka dapat berakibat motor Anda menjadi tidak enak untuk digunakan. Oleh karena itu, pastikan setelah angin tidak terlalu kekecilan dan tidak terlalu kegedean.

Berikut Efek Setelan Angin Kegedean

Ilustrasi mekanik bengkel motor. (pixabay.com)

Diketahui, karburator pada sepeda motor isinya campuran bahan bakar dan udara. Oleh karena itu, saat Anda menyetel karburator, pastikan Anda mengetahui komposisi yang pas dan benar antara campuran bahan bakar dan udara pada karburator sepeda motor.

Jika, saat melakukan setelan angin komposisi bahan bakarnya yang lebih banyak atau kegedean dibandingkan udara, maka berikut ini beberapa efek yang ditimbulkan:

  • Mesin menjadi lama panasnya
  • Bensin menjadi boros
  • Kebocoran bensin

Cara Melakukan Setelan Angin yang Benar

Nah, untuk menghindari setelan angin yang salah, simak berikut ini cara melalukan setelan angin yang benar agar tidak kegedean maupun kekecilan.

1. Siapkan peralatan untuk melakukan setelan angin, seperti obeng dan sekrup jenis min (-).

2. Pastikan mesin sepeda motor menyala agar bisa memperoleh setelan yang pas. Ini penting dilakukan agar Anda tahu apakah kondisi mesin normal atau brebet. Jika terlalu brebet saat motor digas motor, maka coba setel dengan cara sekrup diputar ke kanan atau searah jarum menggunakan obeng.

3. Selanjutnya, sekrup penyetel gas ditutup. Ini bertujuan agar udara tidak masuk pada mesin dan untuk menutup saluran idle.

4. Saat sekrup angin akan ditutup, pastikan mesin masih dalam kondisi menyala. Jika sekrup ditutup saat mesin mati, maka putaran sekrup angin harus segera dihentikan dan biarkan RPM rendah dicapai oleh mesin.

5. Cara terkahir yaitu setelan gas diturunkan guna menghasilkan idle ideal. Caranya, mesin motor kembali dinyalakan. Jika seteleannya sudah benar, biasanya mesi motor akan langsung maka hidup dalam sekali starter. Namun, jika belum, maka perlu karburator perlu disetel ulang.

Demikian informasi mengenai efek setelah angin kegedean dan cara agar melakukan setelan angin dengan benar.

BACA SELANJUTNYA

Membonceng Buah Hati di Motor: 7 Tips Aman untuk Perjalanan yang Menyenangkan