Mobimoto.com - Umumnya, setelan angin kendaraan motor standar pabrikan cukup mudah, kecuali yang injeksi. Setelan angin harus dilakukan dengan pas dan benar. Lantas, bagaimana efek setelan angin kegedean? Simak penjelasannya berikut ini.
Sebagian orang, suka modifikasi kendaraannya motornya. Namun, bagi orang awam, biasanya setelan angin karbu motor hanya diputar-putar bautnya saja saat proses modifikasi, tanpa tahu apakah sudah pas atau belum setelannya.
Sebab, jika setelah angin tidak benar seperti kegedean, maka dapat berakibat motor Anda menjadi tidak enak untuk digunakan. Oleh karena itu, pastikan setelah angin tidak terlalu kekecilan dan tidak terlalu kegedean.
Berikut Efek Setelan Angin Kegedean
Baca Juga
Diketahui, karburator pada sepeda motor isinya campuran bahan bakar dan udara. Oleh karena itu, saat Anda menyetel karburator, pastikan Anda mengetahui komposisi yang pas dan benar antara campuran bahan bakar dan udara pada karburator sepeda motor.
Jika, saat melakukan setelan angin komposisi bahan bakarnya yang lebih banyak atau kegedean dibandingkan udara, maka berikut ini beberapa efek yang ditimbulkan:
- Mesin menjadi lama panasnya
- Bensin menjadi boros
- Kebocoran bensin
Cara Melakukan Setelan Angin yang Benar
Nah, untuk menghindari setelan angin yang salah, simak berikut ini cara melalukan setelan angin yang benar agar tidak kegedean maupun kekecilan.
1. Siapkan peralatan untuk melakukan setelan angin, seperti obeng dan sekrup jenis min (-).
2. Pastikan mesin sepeda motor menyala agar bisa memperoleh setelan yang pas. Ini penting dilakukan agar Anda tahu apakah kondisi mesin normal atau brebet. Jika terlalu brebet saat motor digas motor, maka coba setel dengan cara sekrup diputar ke kanan atau searah jarum menggunakan obeng.
3. Selanjutnya, sekrup penyetel gas ditutup. Ini bertujuan agar udara tidak masuk pada mesin dan untuk menutup saluran idle.
4. Saat sekrup angin akan ditutup, pastikan mesin masih dalam kondisi menyala. Jika sekrup ditutup saat mesin mati, maka putaran sekrup angin harus segera dihentikan dan biarkan RPM rendah dicapai oleh mesin.
5. Cara terkahir yaitu setelan gas diturunkan guna menghasilkan idle ideal. Caranya, mesin motor kembali dinyalakan. Jika seteleannya sudah benar, biasanya mesi motor akan langsung maka hidup dalam sekali starter. Namun, jika belum, maka perlu karburator perlu disetel ulang.
Demikian informasi mengenai efek setelah angin kegedean dan cara agar melakukan setelan angin dengan benar.
Terkini
- Honda BeAT Baru dan Rebel 1100 Jadi Andalan AHM di GIIAS 2025
- Honda Forza Diberi Panel Meter Baru, Warna Lebih Segar
- IMOS 2025 Diharapkan Jaga Momentum Positif di Pasar Motor Indonesia
- Subsidi Motor Listrik 2025 Segera Diumumkan, Anggaran Rp 250 Miliar
- Punya Warna Baru, Harga Yamaha Fazzio Hybrid Jadi Berapa?
- AHM Rilis Honda CRF250 Rally dan CRF250L dengan ABS
- QJMotor Indonesia Kembali Luncurkan 4 Motor Baru, Harga Lebih Bersahabat
- Begini Jadinya Motor Listrik Duta SO7 Terima Sentuhan Modifikasi
- Motor Legendaris Yamaha Jupiter Z1 Tampil dengan Warna dan Grafis Baru
- Yamaha FreeGo 125 Dibalut Warna Baru, Desain Lebih Segar
Berita Terkait
-
5 Ciri Motor Bekas Tak Layak Beli, Dilihat dari Aspek Mesin
-
Kenapa Toyota Avanza Sering Dicuri? Ini Alasannya!
-
Tips Memilih Motor Bekas Berkualitas: Panduan Lengkap untuk Pemula
-
Tips Mengenali Mobil yang Odometernya Direset
-
Tips Memilih Mobil Niaga untuk Usaha, Apa Saja Key Factornya?
-
Hindari dan Deteksi Motor Mogok di Jalan, Tips Penting untuk Pengendara
-
Tips Jitu Pilih Ban Motor Baru, Biar Kenyamanan dan Keamanan Berkendara Terjamin
-
Memelihara Mobil Sedan Lawas: Pantangan dan Tips Penting
-
Tips Jitu Memilih Pengharum Mobil yang Tahan Lama dan Bikin Nyaman
-
Cara Mudah Hitung Usia Aki Mobil, Jaga Performa Kendaraan Agar Awet