Kamis, 28 Maret 2024
Angga Roni Priambodo | Husna Rahmayunita : Jum'at, 01 Februari 2019 | 18:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Larangan berkendara pakai GPS nyatanya sampai ke telinga para driver ojek online (ojol). Beberapa dari mereka yang setiap harinya bekerja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan tanggapannya terkait aturan tersebut.

Mereka menentang keras larangan tersebut lantaran setiap harinya para driver ojol bekerja dengan mengandalkan GPS. Sebelumnya diketahui Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan aturan tersebut karena pertimbangan keselamatan pengendara.

Berkendara dengan menggunakan GPS dianggap bisa mengganggu konsentrasi dan membahayakan keselamatan. Terkait akal hal itu, beberapa driver ojol kemudian menyampaikan pendapatnya.

Sariyo (29) yang telah bekerja selama dua tahun sebagai driver ojol mengaku, GPS tidak mengganggu keselamatan berkendara. Terlebih lagi, para driver ojol tidak melulu menatap layar handphone saat berkendara di jalan.

Driver ojol di sekitar Stasiun Lempuyangan,Yogyakarta. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)

"Konsentrasi tergantung drivernya. Kalau sudah hafal jalan kan nggak lihat GPS, paling kalau sudah dekat lokasi baru ngecek. Posisi HP kan juga bisa diatur, ditegakin, dimiringin jadi nggak ganggu konsentrasi" ungkap Sariyo saat ditemui Mobimoto.com pada Jumat (1/2).

Sama halnya dengan Sariyo, driver ojol bernama Sarmidi (35) juga memberikan tanggapan yang serupa. Menurutnya, GPS tidak menganggu konsentrasi, semuanya tergantung cara berkendara masing-masing orang.

"Di zaman canggih ini, semua orang pakai GPS. Kalau dibilang mengganggu konsentrasi ya nggak begitu setuju, tergantung orangnya. Yang penting jangan main HP saat dijalan, tengok kanan kiri dan menepi ketika mendapat orderan," ungkap Sarmidi.

BACA SELANJUTNYA

Gegara Penumpang Ngotot Pakai GPS, Bus Ini Bernasib Memilukan