Kamis, 18 April 2024
Angga Roni Priambodo : Selasa, 08 Januari 2019 | 13:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Penyedia jasa transportasi online yang merupakan karya asli anak Bangsa, Gojek kini berkembang pesat. Delapan tahun sejak berdiri pada 2010 silam, ratusan ribu pengemudi telah bergabung untuk dua layanan angkutan online yaitu Go-Jek dan Go-Car di 50 kota di Indonesia.

Dari ratusan ribu pengemudi, adakah yang penasaran, siapa sih pengemudi pertama yang terdaftar di Gojek? Kalau penasaran, yuk langsung saja berkenalan dengan Mulyono. Pria berusia 52 tahun tersebut merupakan driver dengan kode 001 alias pengemudi perdana Gojek.

Tujuh tahun silam, dirinya memulai kisah manisnya di perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut.

Dikutip dari Antara, Pak Mul, sapaan akrab Mulyono bercerita tentang awal mula narik di Go-Jek. Saat itu menurutnya pelanggan memesan jasa Go-Jek masih memakai telepon. Sebagai mantan tukang ojek pangkalan, ia merasa asing dengan sistem seperti itu.

''Waktu itu belum ada aplikasi," bebernya saat ditemui di acara Gojek di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/1) lalu.

Sebagai pengemudi pertama, ada banyak hal unik yang ia alami. Salah satunya adalah tentang jaket identitas yang ia pakai pada saat itu. Dari foto yang ia tunjukkan, ada perbedaan signifikan tentang warna antara jaket generasi pertama dengan yang sekarang ini dipakai pengemudi Go-Jek.

Sopir ojol GO-JEK (Instagram/@gojekindonesia)

''Sudah pakai seragam, tapi, waktu itu jaket abu-abu. Saya masih simpan fotonya,'' sambung Pak Mul.

Ia pun pernah mengalami hal buruk ketika di awal-awal populernya ojek online sering terjadi gesekan dengan ojek pangkalan. Ia pernah hampir celaka ketika ngojek di daerah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Celurit pernah dikalungkan di lehernya. Saat itu ia mengaku hanya bisa pasrah.

Melongok ke belakang, ia sendiri heran, kenapa pada saat itu ia tertarik untuk mendaftar di Gojek. Setelah diberi tahu oleh seorang temannya, ia nekat datang ke kantor Gojek yang dulu berada di kawasan Mayestik untuk bertanya info lebih lanjut. Seminggu kemudian ia dipanggil lagi untuk bertemu dengan Nadiem Makarim yang bertanya tentang kesungguhannya.

''Nadiem saat itu masih kuliah, lagi liburan,'' kenangnya tentang pertemuannya dengan pendiri Gojek itu.

Kini, ia masih melanjutkan kariernya sebagai pengemudi Go-Jek karena dirinya merasa menemukan keuntungan, baik secara finansial maupun fleksibilitas jam kerja. 

Bahkan, berkat keseniorannya, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek, Shinto Nugroho sempat berkelakar kalau Nadiem Makarim pasti akan cium tangan kalau bertemu dengan Mulyono.

BACA SELANJUTNYA

Ikut Turun ke Jalan, Aksi Driver Ojol Bikin Salut dan Tuai Pujian