Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Balapan Moto2 di Sepang, Malaysia kemarin (4/11) memang balapan spesial, khususnya bagi penikmat balapan roda dua di Indonesia. Hal itu terjadi karena pada seri balapan ini, ada dua pembalap Indonesia yang turun ke sirkuit, walaupun dengan status pembalap pengganti. Mereka adalah Rafid Topan Sucipto dan Dimas Ekky Pratama.
Balapan ini diakhiri oleh Luca Marini yang keluar sebagai juara, sementara itu pembalap KTM, Miguel oliveira berhasil menduduki posisi runner-up, diikuti oleh Francesco Bagnaia yang berada di urutan ketiga. Dengan ini pula pembalap yang memiliki julukan 'Pecco' ini mampu mengunci gelar juara dunia Moto2 mengalahkan pesaingnya, Oliveira.
Jauh dari hingar bingar podium, dua pembalap Indonesia berada di barisan belakang. Dimas Ekky yang membalap di bawah naungan tim Tech 3 Racing berada di posisi ke 23 sementara itu Rafid Topan dari tim Forward Racing berada di urutan ke 26.
Baca Juga
Walaupun finis di urutan buncit, Rafid yang mampu menyelesaikan balapan masih lebih baik dibandingkan beberapa pembalap yang terjatuh. Tak hanya itu, kedua pembalap ini mencatatkan hasil yang tidak terlalu buruk. Setidaknya menurut data yang dirilis situs resmi MotoGP (4/11).
Misalkan dalam urusan rata-rata kecepatan. Menurut data dari MotoGP, juara seri ini, Luca Marini hanya menjadi tercepat keenambelas dengan kecepatan rata-rata 265.6 km/jam dan top speed terbaik 266.0 km/jam. Masih kalah dengan pencetak kecepatan terbaik, Joan Mir yang memiliki kecepatan rata-rata 267 km/jam dan kecepatan terbaik 269,7 km/jam.
Sementara itu, Dimas Ekky berhasil mencetak kecepatan rata-rata 261,1 km/jam dan kecepatan terbaik 265,1 km/jam. Lalu untuk Rafid Topan, kecepatan rata-rata yang berhasil ia cetak adalah 258.2 km/jam dengan kecepatan terbaik 262,5 km/jam.
Dalam balapan, terbukti bahwa kecepatan bukanlah segalanya. Faktor pengalaman menjadi kunci utama, apalagi jika terkait dengan penggunaan ban dan masalah settingan motor, maka kedua pembalap kebanggaan Indonesia ini masih harus belajar banyak.
Apalagi kompetisi Moto2 yang ketat, membuat selisih waktu sangatlah penting, walaupun sepersekian detik. Dengan Dimas Ekky jang bakal tampil reguler di ajang ini musim depan, tentu balapan kali ini sangatlah berharga karena bisa menjadi ajang pemanasan.
Dan semoga makin banyak pembalap Indonesia yang berkiprah di sini. Salut untuk Dimas Ekky dan Rafid Topan!
Terkini
- Baru Pulih Usai Operasi, Veda Ega Pratama Bermain Aman di JuniorGP Jerez
- Gemilang di Sepang, Pembalap Astra Honda Fadillah Arbi Aditama Amankan Puncak Klasemen ARRC 2025
- Tiga Pekan Setelah Operasi, Veda Ega Pratama Siap Terjun di JuniorGP Sirkuit Jerez
- Cerita Dua Anak Muda Depok Jatuh Cinta pada Skutik Premium Yamaha Grand Filano
- Vario Jadi Motor Honda Paling Diminati di IIMS 2025, PCX160 Jadi Big Scooter Terbaik
- United E-Motor Pamerkan Motor Listrik Berkemampuan Off-road di IIMS 2025
- AHM Gelar Mudik dan Balik Bareng Honda 2025: Ini Rincian Biaya dan Syarat Lainnya
- Ada Harapan, Subsidi Motor Listrik Akan Dilanjutkan Tahun Ini
- Empat Ajang Balap Internasional Akan Dihelat di Sirkuit Mandalika di 2025, Termasuk MotoGP
- Astra Honda Kembali Sabet Prestasi di Kompetisi Safety Riding Internasional
Berita Terkait
-
Empat Ajang Balap Internasional Akan Dihelat di Sirkuit Mandalika di 2025, Termasuk MotoGP
-
Enduro VR46 Racing Team Perkenalkan Livery Musim 2025 di Jakarta
-
Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
-
5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
-
Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
-
Fabio Quartararo: Ducati Punya Motor Kencang tetapi Pembalap Mereka Biasa Saja
-
Masa Hukuman Mau Habis, Andrea Iannone Masih Ingin Kembali Balapan MotoGP
-
Tetap Tenang Meski Tampil Jeblok, Pol Espargaro Geregetan dengan Tim Repsol Honda
-
Walau Tak Dapat Tempat di Tim Pabrikan, Alex Rins Mengaku Tetap Senang Bisa Join LCR Honda, Ini Sebabnya
-
Francesco Bagnaia Mengaku Tak Ingin Balapan di Usia Tua, Kenapa?