Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Tahukah kamu, terdapat dua jenis kopling manual yang digunakan pada sepeda motor? Yaitu kopling mekanik dan kopling hidraulis. Meski sama-sama berfungsi untuk mengatur daya dari mesin ke transmisi, tetapi dua jenis kopling tersebut punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Secara mendasar, perbedaan kopling mekanik dan kopling hidraulis adalah dari cara kerjanya. Jika kopling mekanik bekerja menggunakan kabel, maka kopling hidraulis bekerja dengan menggunakan minyak.
Jika hanya beda cara kerjanya, lalu kenapa ada dua varian kopling manual di sepeda motor? Dilansir dari Motorcyclist, dua jenis kopling sepeda motor ini dibuat agar pabrikan dapat menyesuaikan kebutuhan sepeda motor.
Kopling mekanik adalah jenis yang paling banyak digunakan di sepeda motor dengan kopling manual, karena biaya pembuatan yang murah dan pemasangan yang mudah.
Baca Juga
Meski murah dan mudah, kopling mekanik membutuhkan perhatian juga perawatan rutin agar kopling dapat bekerja terus secara maksimal.
Mulai dari perawatan kabel, pelindung kabel hingga pelumasan kabel agar tidak terjadi korosi yang menyebabkan kabel jadi lebih mudah untuk putus.
Jika kopling mekanik membutuhkan perawatan yang rutin, sebaliknya, kopling hidraulis hampir tidak memerlukan perawatan seperti kopling mekanik karena tidak menggunakan kabel dan tidak membutuhkan pelumasan.
Kopling hidraulis hanya memerlukan cairan yang disimpan di sebuah wadah khusus, agar dapat bekerja optimal.
Pada umumnya, kopling hidraulis lebih mudah saat digunakan karena terasa ringan karena memiliki sistem master silinder dan silinder pendukung yang membuatnya lebih konsisten.
Tapi bukan berarti kopling hidraulis tidak memiliki kelemahan, Sob. Meski tidak butuh perawatan sesering kopling mekanik, tapi biaya perawatan kopling hidraulis lebih mahal.
Kedua jenis kopling manual di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik kopling mekanik maupun kopling hidraulis. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan mesin dan sistem transmisi pada sepeda motor.
Terkini
- Dinamo Starter Motor Rusak? Apa Cirinya?
- Hindari Matikan Motor Matic dengan Fitur Standar Samping, Ini Alasannya
- Bawa Barang di Dek Motor? Perhatikan 4 Hal Ini Biar Aman Sampai Tujuan
- Bonceng Motor Aman dan Nyaman, 7 Poin Penting yang Wajib Diperhatikan!
- Musuh Bebuyutan Pengendara Motor di Musim Hujan: Kaca Helm Berembun? Taklukkan dengan Tips Jitu Ini!
- Mudah Taklukkan Jalan Raya, Begini Teknik Pengereman Motor yang Tepat
- Mau Mudik Pakai Motor? Periksa Bagian Ini Sebelum Berangkat
- Menjinakkan Emosi di Jalan Raya, Tips Berkendara Aman di Bulan Ramadan
- Pilih Kacamata Hitam untuk Berkendara: Melampaui Gaya, Menjaga Kenyamanan dan Keamanan
- Lampu Motor Padam? Jangan Panik! Ketahui Musuh Tersembunyi di Masalah Ini
Berita Terkait
-
LENGKAP! Mutasi Kendaraan Online: Cara, Tahapan dan Biayanya!
-
Kolaborasi Kawasaki dan Yamaha Bikin Teknologi Motor Bahan Bakar Hidrogen
-
Yamaha Hadirkan Motor Siaga Bencana yang Tangguh, Ini Penampakannya
-
Bening Bling-Bling, Livery Suzuki Satria Ini Bikin Pangling
-
5 Potret Benda Bawaan di Motor yang Bikin Salah Fokus, Nomor 4 Gereget Abis
-
Motor Lama Tak Terpakai Karena WFH? Gini Lho Cara Merawatnya
-
Aksi Pemotor Perempuan Ngebut Masuk Tol Cempaka Putih, Bikin Geger
-
Kang Bakso Mau Aja Dikomporin, Disuruh Wheelie Malah Jadinya Ambyar
-
Ledek Pacar Karena Tak Punya Motor, Cewek ini Dapat Kejutan Tak Terduga
-
Nyuci Motor, Kelakuan 3 Bocah ini Malah Bikin Ribuan Warganet Gagal Paham