Minggu, 28 April 2024
Irwan Febri Rialdi | Gagah Radhitya Widiaseno : Jum'at, 28 Februari 2020 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Yus Yunus (26) seorang sopir truk asal Polewali Mandar dianiaya warga di Nabire, Papua, pada Minggu (23/2/2020). Dilansir dari Terkini.id -- Jaringan Suara.com, Yus Yunus dikeroyok warga di hadapan polisi. Videonya pun beredar di media sosial.

Pada video tersebut tampak Yus Yunus didatangi sejumlah warga Papua yang menuduhnya telah menabrak seorang warga Papua dan hewan ternak babinya hingga tewas.

Masih dalam video, tampak aparat kepolisian memegang senjata untuk berusaha melerai dan menghalangi. Namun, pukulan dan hantaman kayu dari warga datang bertubi-tubi.

Yus Yunus meregang nyawa dengan luka di bagian kepala. Kematian Yus Yunus ternyata membuat sejumlah rekan-rekan driver Trans Nabire-Paniai melakukan aksi mogok.

Hal ini tampak dari postingan akun Facebook Sigit Giring.

Aksi solidaritas para rekan driver tuntut kematian Yus Yunus (Facebook/Sigit Giring)

"Aksi damai mogok kami dr rekan2 driver trans nabire-paniai...untuk memperjuang kan kasus almarhum rekan kami YUS YUNUS..." tulis akun tersebut.

Dalam aksi tersebut, mereka menghadang para sopir untuk sementara tidak melintas ke pedalaman. Hal ini agar aksi serupa tidak terjadi lagi. Aksi ini mengundang reaksi warganet yang turut memenuhi kolom komentar.

"Pokoknya cuma bisa dukung bang semoga dapat keadilan buat Almarhum...Yus Yunus," tulis Edy Wasito.

"Lanjutkan kawan kawan kami yg jauh hnya bisa bantu Do'a smoga ini pembelajaran buat semua biar ada efek jera dan tidak terulang kembali..," tulis Agus Azam.

"Saya mewakili supir wilayah bandung timur sepenuhnya mendukungmu sodaraku," tulis Asep Nandang.

Berikut potret aksi mogok damai yang dilakukan para sopir Trans Nabire-Paniai.

Aksi solidaritas para rekan driver tuntut kematian sopir Yus Yunus (Facebook/Sigit Giring)

 

Mereka sepakat untuk memberhentikan sopir yang melintas agar tidak melintas di daerah pedalaman (Facebook/Sigit Giring)

BACA SELANJUTNYA

Ungkap Peradilan Anak Papua, Suara.com Raih Liputan Terbaik Unicef-AJI