Minggu, 28 April 2024
Angga Roni Priambodo | Husna Rahmayunita : Sabtu, 04 Mei 2019 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Tesla mengalami masa sulit di tahun 2018 gegara berbagai masalah keselamatan. Salah satu kasus yang paling parah yaitu, kecelakaan mobil otonom Tesla Model X sampai menghilangkan nyawa pengendara.

Insiden kecelakaan itu terjadi pada Maret 2018 di California. Amerika Serikat. Pengendara bernama Walter Huang meninggal dunia di tempat setelah mobil Tesla Model X yang dikendarainya menabrak pembatas beton.

Saat itu, sang pengemudi menggunakan fitur autopilot , tapi kendaraan malah salah jalur. Nahas, mobil kemudian dilalap api dan menghancurkan seluruh isinya. Tak ayal, gegara saking tragisnya peristiwa itu menyedot perhatian banyak orang.

Kecelakaan Tesla Model X. (carscoops.com)

Setahun berselang, keluarga Walter Huang mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menuntut perusahaan Tesla. Mereka menganggap Tesla terlalu melebih-lebihkan keistimewaan fitur autopilot dan tidak melengkapi mobil dengan sistem keamanan mumpuni.

Hal itu diperjelas lewat keterangan yang dilontarkan oleh pengacara keluarga korban seperti berikut.

"Nyonya Huang telah kehilangan suaminya dan dua orang anak telah kehilangan ayah mereka karena Tesla mengujikan sistem perangkat Autopilot mereka kepada driver secara langsung," kata pengacara.

Departemen Perhubungan kemudian melakukan penyelidikan atas kasus itu. Dari laporan kecelakaan Walter Huang setahun silam, menyatakan bahwa mobil Model Tesla X telah memberikan peringatan visual dan peringatan audio kepada pengemudi sebelum tabrakan. Sayangnya. keluarga korban tidak menerima alasan itu.

BACA SELANJUTNYA

Koleksi Mobil Ahmad Sahroni, Mantan Sopir yang Kini Jadi Raja Minyak