Disebut Mirip Kipas Angin, Desain Mobil Terbang Malaysia Banjir Kritikan

Mobimoto.com - Untuk mengikuti perkembangan industri otomotif di dunia, Malaysia pun tengah menyiapkan konsep mobil terbang yang rencananya akan rampung pada bulan Juni 2019. Langkah berani negeri jiran untuk membuat mobil terbang pun disambut antusias. Tapi, desain mobil terbang Malaysia malah disebut mirip kipas angin, dan banjir kritikan.

Dipamerkan pada ajang Langkawi International Maritime and Aerospace 2019 (LIMA 2019), desain purwarupa (prototype) mobil terbang Malaysia malah dibanjiri kritikan karena bentuknya yang mirip kipas angin.

Seperti dilansir dari World of Buzz, mobil terbang Malaysia yang diberi nama Vector ini, mengawali debutnya di ajang Mahsuri International Exhibition Centre (MIEC).

Imtyaz Mohd Azzat, perwakilan dari Aerodyne Group mengatakan kalau mobil terbang Malaysia itu mengambil konsep desain drone, yang berguna untuk membawa penumpang orang, pengiriman barang hingga berguna untuk pengawasan.

''Vector ditenagai empat motor dan sebuah baterai lithium-ion yang membuatnya bisa terbang. Kendaraan ini juga mampu mengangkat beban 150 sampai 200 kilogram dan terbang dengan ketinggian 50 meter dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam, selama 30 sampai 90 menit,'' kata Imtyaz

Menghabiskan dana sampai Rp 3,5 miliar, mobil terbang Malaysia ini malah tuai kritikan, dari warganet yang menganggap desainnya mirip kipas angin.

Seperti akun Twitter @datukhensem yang membuat meme tentang mobil terbang Malaysia.

Tak kalah kocak, akun @79Amyshahuddin juga turut mengunggah meme, yang berisi perbandingan desain konsep mobil terbang dari tiap-tiap negara.

Sementara itu, pengguna Facebook bernama Mujahidin Zulkiffli menyamakan konsep mobil terbang Malaysia yang mirip dengan mainan kapal selam yang ditempeli kipas angin di bagian samping.

Namun karena desain ini masih berwujud purwarupa atau prototype, bukan tidak mungkin mobil terbang Malaysia mendapat revisi desain, sehingga tidak lagi mirip dengan kipas angin dan tak lagi dikritik warganet.