Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Mobil elektrik memang terbilang masih cukup segar di industri otomotif. Baru beberapa negara, seperti Amerika dan negara-negara di benua Eropa yang sudah akrab dengan mobil listrik. Tidak hanya soal infrastruktur pendukung mobil elektrik saja yang jadi soal, beberapa mitos tentang mobil elektrik juga dianggap sebagai sebab sulitnya mensosialisasikan kendaraan masa depan ini.
Dilansir dari MyEV, setidaknya ada 8 opini dan stereotip yang berkembang luas di masyarakat mengenai mobil elektrik ini. Kira-kira apa saja, sih? Yuk, sama-sama kita cari tahu.
1. Tidak Bisa Digunakan Untuk Perjalanan Jarak Jauh
Ya, ini jadi salah satu mitos yang cukup populer mengenai mobil elektrik. Masih banyak yang menganggap kalau mobil elektrik punya jarak tempuh yang pendek. Nyatanya, beberapa mobil elektrik yang cukup terjangkau seperti Nissan Leaf bisa menempuh jarak sekitar 241 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Atau Hyundai Kona Elektrik yang sanggup berjalan hingga jarak 415 kilometer dalam satu kali pengisian daya.
Baca Juga
2. Mobil Elektrik Lamban
Padahal, fakta secara umum mengatakan kalau mobil elektrik bisa melaju lebih cepat dari mobil konvensional, yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini terjadi karena mobil elektrik punya ketersediaan torsi yang melimpah, dari mesin elektriknya. Hal ini hampir terjadi secara instan, dibanding mobil berbahan bakar minyak yang perlu waktu lebih untuk menggerakkan roda.
3. Terlalu Mahal
Kalau yang satu ini, sebetulnya relatif ya, Sob. Hal ini tentu dipengaruhi dari besaran pajak, hingga jenis rakitannya (CBU dan CKD). Kalau kamu ingin coba mobil elektrik, dan merasa mobil elektrik keluaran terbaru terlalu mahal. MyEV menyarankan untuk membeli mobil elektrik dalam kondisi bekas, tentu saja dengan kondisi yang masih oke.
4. Mobil Elektrik Tidak Aman
Mitos yang satu ini juga bisa dipatahkan kok, Sob. Menurut uji tabrak yang dilakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), mobil elektrik punya capaian yang bagus, kok. Contohnya, Chevrolet Bolt EV dapat bintang lima dari NHTSA.
Atau soal baterai yang rentan panas sehingga mudah meledak jika mengalami benturan. Itu juga agak berlebihan, sih. Faktanya, catatan ledakan yang berasal dari sistem baterai lithium ion lebih sedikit dibandingkan mobil dengan sistem bahan bakar minyak.
5. Tidak Terlalu Ramah Lingkungan
Memang, pernah ada sebuah penelitian yang mengatakan kalau mobil elektrik tidak begitu ramah lingkungan jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Tapi, mesin mobil elektrik punya tingkat konversi energi yang cukup tinggi, lho. Mesin mobil elektrik mengkonversi 75 persen tenaga dari baterai menuju ban, sedangkan mobil berbahan bakar minyak hanya mengkonversikan 20 persen tenaga dari bensin.
6. Biaya Perawatan yang Tidak Lebih Murah
Yang satu ini juga relatif, tergantung bagaimana pemakaian dan perawatannya. Environmental Protection Agency (EPA) mengatakan Hyundai Ioniq Electrik menghabiskan dana setidaknya Rp 7.2 jutaan per tahun, untuk pemakaian sejauh 24 ribu kilometer. Biaya tersebut, jauh lebih hemat dibandingkan rata-rata konsumsi bahan bakar mobil konvensional selama lima tahun.
Oh iya, tidak ketinggalan. Mobil elektrik juga tidak membutuhkan pengantian oli secara reguler karena komponen bergerak pada mobil elektrik tidaklah sebanyak kendaraan konvensional.
7. Infrastruktur Penunjang Mobil Elektrik Belum Memadai
Di Indonesia, memang stasiun pengisian daya listrik belum tersebar merata di seluruh daerah. Tapi hampir semua mobil elektrik bisa melakukan isi ulang daya di rumah, karena banyak yang menggunakan charger dengan daya 220 volt.
8. Baterai Mobil Elektrik Berumur Pendek
Banyak yang beranggapan kalau baterai mobil elektrik cepat mengalami degradasi alias berumur pendek. Sedangkan menurut sebuah laporan, baterai mobil elektrik Tesla masih dalam kondisi 90 persen setelah pemakaian sejauh 300 ribu kilometer. Bahkan, baterai mobil elektrik juga bisa didaur ulang, lho.
Masih percaya tentang mitos-mitos mobil elektrik, Sob?
Tag
Terkini
- GWM Pastikan Bawa Ora 03 ke Indonesia Tahun Ini, Siap Bersaing dengan BYD Seagull dan Geely Xingyuan
- Dua Koleksi Mobil Mewah Deddy Corbuzier dengan Total Harta Kekayaan Rp 953 Miliar
- Hyundai All New Palisade Hybrid Meluncur di Jakarta 13 Juni Besok, Harga Mulai Rp 1,1 Miliar
- Ambisi BAIC Indonesia: Target TKDN 40% untuk BJ40 Plus dan Ekspansi Pasar Asia
- Polytron Buka Dealer Mobil Listrik Perdana, TV dan Kulkas Ikut Dijual di Dalamnya
- Ternyata Kaca Film Mobil Tak Perlu Perawatan Khusus Agar Tahan Lama
- Mobil Toyota Berbahan Bakar Hidrogen Cair Berhasil Rampungkan Balap Endurance 24 Jam
- BAIC BJ40 Plus Punya Varian Baru, Dirakit Langsung di Indonesia
- Harga Suzuki Fronx Mulai Rp 250 Jutaan, Tersedia dalam Varian Hybrid
- Xpeng Resmi Masuk Indonesia Pekan Ini, MPV Pesaing BYD M6 Jadi Produk Pertama
Berita Terkait
-
Dua Koleksi Mobil Mewah Deddy Corbuzier dengan Total Harta Kekayaan Rp 953 Miliar
-
Polytron Buka Dealer Mobil Listrik Perdana, TV dan Kulkas Ikut Dijual di Dalamnya
-
Xpeng Resmi Masuk Indonesia Pekan Ini, MPV Pesaing BYD M6 Jadi Produk Pertama
-
Toyota Akan Refund Konsumen Pembeli Zenix dan Yaris Cross Hybrid
-
Regulasi Tak Beres, Perkembangan Mobil Hidrogen di Indonesia Mandek
-
Kemenkeu Terbitkan PMK Insentif Kendaraan Listrik dan Hybrid, Berlaku Hanya Setahun
-
Miliki Banyak Koleksi Mobil Mewah, Raffi Ahmad Terciduk Kepincut Dengan Mobil Satu Ini
-
Ekspor Suzuki Turun Karena Pasar Otomotif Global Anjlok
-
Omoda E5 Laris Manis, Penjualan Mobil Chery di Indonesia Melejit
-
Fakta Penjualan Mobil Listrik Dunia Sepanjang 2024, Semakin Dilirik Konsumen?