Jum'at, 29 Maret 2024
Angga Roni Priambodo | Praba Mustika : Jum'at, 14 Desember 2018 | 09:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Tidak sedikit kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian. Kecelakaan lalu lintas tentu tidak diinginkan oleh siapapun, jikapun terjadi semuanya pasti akan berharap korban hanya mengalami cedera ringan saja. Tapi faktanya, menurut penelitian yang dilakukan oleh WHO, kecelakaan lalu lintas paling banyak menyebabkan kematian di bumi ini, Sob.

Laporan WHO ini mengatakan kalau sekitar 1.3 juta orang meninggal di jalan akibat kecelakaan, tiap tahunnya.

Data yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) menyebutkan kecelakaan mobil paling banyak menyebabkan kematian anak-anak dan remaja. Lebih detail, di rentang umur lima hingga 29 tahun.

Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas. (Pixabay)

Dalam laporan tersebut, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku WHO Director-General mengatakan ''Kematian bukanlah sesuatu yang seharusnya terjadi dalam kegiatan mobilitas. Tidak ada alasan lagi. Ini adalah masalah yang harus kita cari solusiya bersama-sama. Laporan ini harusnya bisa membuat pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan aksi dari angka yang kami dapatkan ini.''

Lebih lanjut lagi, risiko kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas, tiga kali lebih tinggi di negara yang pendapatan masyarakatnya rendah.

Di negara-negara Afrika, didapat angka 26.6 kematian per 100.000 populasi, ini yang tertinggi. Sementara yang terendah adalah negara-negara di benua biru alias benua Eropa dengan 9.3 kematian per 100.000 populasi.

Lalu, WHO juga mengatakan kalau pejalan kaki dan pesepeda mendapat 26 persen kematian dalam kecelakaan lalu lintas. Sedangkan pengendara sepeda motor dan kendaraan penumpang menyumbang angka 28 persen.

''Keamanan di jalan raya adalah permasalahan yang harusnya mendapat perhatian lebih dan ini adalah kesempatan yang baik untuk kita, guna membuat jalan raya di seluruh dunia jadi lebih aman lagi,'' kata Michael Bloomberg.

BACA SELANJUTNYA

Tak Perlu Panik! 4 Tips Jitu Hadapi Operasi Keselamatan 2024