Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Pengembangan teknologi mobil otonom atau mobil tanpa pengemudi bisa jadi boleh dibilang belum sempurna. Walaupun sistem ini diklaim aman berkat banyaknya sensor yang disematkan pada kendaraan jenis ini, nyatanya masih ada beberapa kasus kecelakaan yang membuat kita berpikir ulang, seberapa aman sih mobil otonom? Seperti yang satu ini.
Dilansir dari Autoevolution (7/11) Shawn Hudson, warga Amerika ini mengalami kecelakaan, membuat mobil Tesla Model S 2017 miliknya remuk menghantam sebuah mobil parkir. Mobil milik Hudson tersebut menabrak sebuah Ford Fiesta dengan kecepatan 80 mph atau setara 128 km/jam.
Bukan kesalahan sopir, karena mobil ini dalam keadaan autopilot saat sedang dikendarai Hudson dan mengalami kecelakaan. Menurut Hudson, dealer tempat ia membeli mobil ini mengklaim bahwa saat dia membeli, mobil ini dijamin memiliki sistem autopilot yang aman.
Pihak dealer menjamin bahwa mobil ini bisa 'mengantarkannya' ke tempat kerja di Florida. Hudson bahkan mengatakan mereka memberikan jaminan asuransi bahwa mobil tersebut bisa dengan mudah mengantarkannya sampai ke tujuan dengan aman.
Baca Juga
Dan saat mengalami kecelakaan, Hudson mengaku dia tidak sedang memegang kemudi. Karena itu, Hudson mengajukan tuntutan ke produsen mobil terkait kecelakaan yang dialaminya.
''Tesla telah menipu konsumen dengan promosi penjualan manipulatif.'' ujar kuasa hukum Hudson.
''Perwakilan penjualan Tesla meyakinkan Hudson bahwa dengan sistem pengemudi otomatis ini, Hudson hanya perlu sesekali meletakkan tangannya di kemudi.'' ujar pengacara Hudson.
Terkait hal itu, pihak Tesla mengemukakan bahwa Tesla turut prihatin atas kecelakaan tersebut. Namun Tesla menekankan bahda dengan 'Autopilot' bukan berarti pengemudi tidak perlu memegang kendali sama sekali.
''Sudah menjadi tanggung jawab pengemudi untuk memperhatikan kondisi sekitar dan mengendalikan kendaraan setiap saat. Tesla berusaha keras memberi instruksi mengenai kapan situasi bisa ditangani 'Autopilot' atau tidak. Peringatan itu ada setiap pengaktifan mode tersebut, bahkan di catatan buku manual serta pembaruan perangkat lunak.'' ungkap pihak tesla, dikutip dari Autoevolution.
Terkini
- Xpeng Resmi Masuk Indonesia Pekan Ini, MPV Pesaing BYD M6 Jadi Produk Pertama
- Toyota Akan Refund Konsumen Pembeli Zenix dan Yaris Cross Hybrid
- Kendaraan Elektrifikasi di IIMS 2025 Jalan Menuju Kedaulatan dan Solusi Energi Bersih
- Regulasi Tak Beres, Perkembangan Mobil Hidrogen di Indonesia Mandek
- Hyundai Stargazer Terbaru Mengaspal di IIMS 2025, Siap Dibawa saat Mudik Lebaran
- Bangun HRS di Karawang, Toyota Juga Kembangkan SDM Khusus di Bidang Teknologi Hidrogen
- TMMIN Resmikan Stasiun Pengisian Hidrogen di Karawang
- Kemenkeu Terbitkan PMK Insentif Kendaraan Listrik dan Hybrid, Berlaku Hanya Setahun
- Hyundai Creta Baru Disambut Semarak oleh Pasar Indonesia
- Toyota Luncurkan 3 Mobil Baru di IIMS 2025, Diduga Termasuk Veloz Hybrid
Berita Terkait
-
Tekanan Angin Ban Mobil: Jangan Diabaikan, Efeknya Ngeri!
-
Viral Honda Supra X Berteknologi Tesla, Publik Temukan Kejanggalan
-
Honda Astrea Tampil Beda dengan Gunakan Fitur Mobil Tesla, Modal Ngomong Mesin Bisa Nyala Sendiri
-
Bongkar Isi Garasi Will Smith yang Serba Mewah, Mobil Rata-rata Seharga Miliaran
-
Teknik Ampuh Pengereman Motor Agar Terhindar dari Kecelakaan, Boleh Dicoba Nih!
-
Motoran Gunakan Honda CRF150L, Hengky Kurniawan Malah Dapat Nasib Nahas
-
Pemesan Tesla Cycbertruck Kecewa Berjamaah, Ternyata Ini Sebabnya
-
Ngeri Pemotor di Sulawesi Nyaris Tercebur Sungai, Jembatan Jadi Sorotan
-
4 Fakta Angkot Terobos Palang Pintu dan Ditabrak Kereta Api di Medan, Ngeri
-
Niatnya Ngetes Diam-Diam, Mobil Prototipe yang Ini Malah Alami Kecelakan