Jum'at, 19 April 2024
Rauhanda Riyantama | Husna Rahmayunita : Minggu, 09 September 2018 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Bus pariwasata berpelat nomor B 7025 SAG masuk jurang pada Sabtu (8/9). Sampai sekarang, kecelakan tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

Dikutip dari antara.com, awalnya bus itu mengangkut 31 karyawan PT Catur Putra Raya Bogor yang mengadakan acara di tempat wisata Bravo Adventure Camp yang berlokasi di Kampung Bantar Selang, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat.

Nahas, saat melewati jalanan pegunungan yang curam dan berliku, bus mengalami kecelakan dan masuk jurang sedalam 30 meter. Akibat kecelakaan tersebut diketahui 21 orang meninggal, 14 luka berat dan 2 orang luka ringan. 

Kejadian bus masuk jurang bisa dikatakan cukup sering terjadi tanah air. Tapi apa penyebab krusialnya?

Mobimoto.com mencoba membuat prediksi penyebab bus masuk jurang seperti berikut ini.

1. Sopir bus kurang lihai

Sopir bus. (pnomphenpost.com)

Sopir bus bertanggung jawab penuh menjaga keselamatan penumpang selama perjalanan. Jika tidak lihai mengendarai mobil, tentunya bakal kagok saat melewati jalanan yang jarang dilewati. 

Saat sopir sudah lihai, biasanya mereka bisa mengambil keputusan yang tepat seperti mengatur kecepatan saat melewati tikungan.

2. Bus tidak melakukan perawatan berkala

Seperti halnya kendaraan pribadi, bus pun harus melakukan perawatan berkala. Dengan perawatan berkala bisa diketahui komponen apa yang rusak dan harus diganti. Jadi, tidak ada lagi istilah rem blong sebagai alasan kecelakaan.

3. Jalanan licin

Jalanan licin. (newsroom.com)

Selain faktor manusia dan mesin, kondisi jalan juga bisa menyebabkan kecelakaan. Jalanan yang licin dan berliku terkadang menjadi jebakan batman yang harus ditaklukkan sopir bus.

4. Muatan lebih

Beban berkendara yang lebih juga bisa menjadi penyebab kecelakaan. Setiap kendaraan seperti yang diketahui memiliki beban maksimal. Demi menjaga keselamatan, ikuti aturan tersebut.

5. Tidak melakukan cek mesin sebelum jalan

Tidak melakukan cek mesin. (Twitter/@jonathankeam)

Hal ini penting dilakukan tapi sering diabaikan sopir bus atau pengendara sebelum menuju suatu tempat. Melakukan cek mesin sesaat sebelum jalan bisa meminimilasir kejadian yang tidak diinginkan.

Jadi, selalu hati-hati dan waspada saat berkendara ya?

 

 

 

 

BACA SELANJUTNYA

Evolusi Toyota Hilux Berubah Jadi Bus Jadi-jadian, Kreatif Nggak Ada Lawan