Minggu, 05 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin | Husna Rahmayunita : Selasa, 17 Juli 2018 | 19:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Tiga tahun lalu, pebalap F1 Jules Bianchi meninggal dunia. Kepergiannya sampai sekarang masih meninggalkan bekas luka mendalam bagi keluarga dan penggemar setia.

Impian menjadi juara sirna, setelah maut menjemput pebalap berkebangsaan Perancis tersebut.

Wakil dari Tim Marussia tersebut menderikan cedera berat di bagian kepada setelah insiden tarbrakan di Grand Prix Suxuka, Jepang pada Oktober 2014.

Perawatan intensif ditempuh, namun Jules meninggal dunia pada 17 Juli 2015.

Pihak keluarga mendiang pun sempat menuntut otoritas Tim Marussia dan pihak F1. Orang terdekat mengganggap kematian Jules seharusnya bisa dihindari, ada kesalahan strategi.

Jules Bianchi

Apalagi, Jepang kala itu sedang badai topan. Kondisi saat itulah yang memperkuat asumsi keluarga untuk menuntut dan menyalahkan tim dan penyelenggara.

Hari ini tepat 3 tahun berlalu, kematian Jules masih dikenang.

Kecelakaan Jules Bianchi

Dikutip dari laman speedweek,  Jules Bianchi harusnya bisa berdampingan dengan Sebastian Vettel di tahun 2016 untuk kembali ke Tim Ferrari.

Sebab, Vettel dan Jules memiliki kepribadian yang cocok dan akan saling terbuka.

Menurut orang terdekat, Bianchi memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan. Ia ceria, terbuka dan murah senyum.

Kematian Jules Bianchi pun turut mengundang komentar Paul Gutjahr.

"Saya merasa terpengaruh dan lega pada saat yang sama. Mungkin terdengar aneh, tapi bagi Jules dan keluarga, itu yang terbaik," ujarnya.

Cedera yang dialami Jules sangat parah dan sedikit kemungkinan untuk pulih.

"Jules Bianchi menderita cedera otak yang parah di Jepang sehingga ia sulit pulih. Cobaan untuk keluarga dan dia harus berpulang, " kata Paul.

RIP Jules Bianchi. (*)

BACA SELANJUTNYA

Nostalgia Lagu Mobil Mama Glenn Fredly, Liriknya Menyentuh Hati