Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Pekan ini, dunia balap MotoGP dihebohkan dengan ucapan bos Dorna, Carmelo Ezpeleta yang membeberkan bahwa Kawasaki sempat mengajukan permintaan untuk bergabung di MotoGP dengan menyandang status wild card.
Permintaan tersebut kontan ditolak mentah-mentah oleh Ezpeleta, lantaran slot wild card di MotoGP dikhususkan untuk tim-tim peserta MotoGP.
Namun hal tersebut tentu saja membuat penasaran. Andai saja Kawasaki nekat turun di MotoGP dengan motor balap mereka di WSBK, seberapa kompetitif mereka?
Terkait hal tersebut, sebagai sampel, Mobimoto.com merangkum data dari situs resmi WSBK dan juga MotoGP.
Baca Juga
Data tersebut merupakan hasil balapan di Sirkuit Qatar, di mana sirkuit tersebut merupakans salah satu dari beberapa sirkuit yang digunakan oleh kedua ajang tersebut.
Dimulai dari WSBK, kami berfokus pada catatan Jonathan Rea sebagai pembalap terbaik Kawasaki dan juga juara dunia beruntun di ajang tersebut.
Pada ajang balapan diSirkuit Qatar, catatan terbaik yang ditorehkan Rea terjadi pada Race 1, di mana pembalap asal Inggris tersebut mencetak waktu tercepat 1 menit 57.307 detik dengan kecepatan terbaik 310,3 km/jam.
Di tabel kecepatan tertinggi Race 1, kecepatan tersebut berada di urutan 10, kalah jauh dari Alvaro Bautista, pembalap Ducati yang menorehkan kecepatan 325,3 km/jam.
Bagaimana jika dibandingkan dengan MotoGP? Sebagai sampel, mari berfokus pada catatan Andrea Dovizioso sebagai juara seri tersebut di tahun 2019.
Pada balapan tersebut, catatan waktu terbaik Dovi 1 menit 56.853 detik. Sementara, untuk kecepatan maksimal, Dovi mampu melesat 346.3 km/jam. Walaupun kecepatan tersebut unggul jauh dari Jonathan Rea, namun Dovi cuma nangkring di urutan 11 kecepatan tertinggi, kalah jauh dari pembalap terkencang, Marc Marquez 352.0 km/jam.
Melihat selisih kecepatan yang cukup jauh. Ditambah selisih waktu sekitar setengah detik, membuat posisi Jonatan Rea sebagai pembalap andalan Kawasaki tentu bakal kewalahan jika ia turun ke MotoGP dengan motor yang sama dengan motornya di WSBK.
Belum lagi untuk urusan balapan, catatan waktu setengah detik itu cukup berpengaruh signifikan di MotoGP.
Terkini
- Bukan Hanya Merlion, Ini 5 Spot Instagramable di Singapura yang Bisa Dikunjungi saat Liburan Imlek!
- Anak Muda Bicara Ekonomi: Youth Economic Summit 2024 Cetak Optimisme Baru untuk Indone
- Diikuti 150 Lebih Digital Creator, Workshop Kolaborasi Suara.com dan UAJY di 3 Kota Sukses Digelar
- Kisah Inspiratif Beasiswa Kampung Berseri Astra: Menerangi Asa Pendidikan Anak-Anak di Tengah Tantangan Ekonomi
- Kampung Berseri Astra Wironanggan Sukoharjo: Warisan Kerajaan Pajang yang Disulap Jadi Destinasi Wisata Edukasi
- Kampung Berseri Astra: Oasis Hijau di Tengah Kota Surabaya Sukses Transformasi dari TPA Menjadi Surga Hijau
- Mengangkat Potensi Lokal dan Pendidikan di Kelurahan Dasan Cermen Mataram
- Arkadia Digital Media Raup Kenaikan Pendapatan 40 Persen di Tahun 2023, Bukti Kegigihan dan Inovasi di Era Digital
- Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
- Ramai Perpres Publishers Rights, AMSI, AJI, IJTI dan IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik
Berita Terkait
-
Empat Ajang Balap Internasional Akan Dihelat di Sirkuit Mandalika di 2025, Termasuk MotoGP
-
Enduro VR46 Racing Team Perkenalkan Livery Musim 2025 di Jakarta
-
Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
-
5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
-
Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
-
Fabio Quartararo: Ducati Punya Motor Kencang tetapi Pembalap Mereka Biasa Saja
-
Masa Hukuman Mau Habis, Andrea Iannone Masih Ingin Kembali Balapan MotoGP
-
Tetap Tenang Meski Tampil Jeblok, Pol Espargaro Geregetan dengan Tim Repsol Honda
-
Walau Tak Dapat Tempat di Tim Pabrikan, Alex Rins Mengaku Tetap Senang Bisa Join LCR Honda, Ini Sebabnya
-
Francesco Bagnaia Mengaku Tak Ingin Balapan di Usia Tua, Kenapa?