Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Marc Marquez bisa dikatakan merupakan pembalap yang masuk jajaran legenda Honda dengan bekal juara dunia tujuh kali, lima kali di kelas primer. Namun sebelumnya, ada nama Mick Doohan. Pembalap asal Australia ini juga sama-sama meraih lima gelar juara dunia di kelas primer, yang pada waktu itu di sebut kelas 500cc.
Jika kedua pembalap ini berduel, tentu akan menyajikan pertarungan yang menarik. Namun sayangnya Mick Doohan merupakan pembalap lawas yang berjaya di era '90-an. Hal tersebut membuat duel dengan Marc Marquez tentu urung direalisasikan.
Tapi belum tentu, setidaknya itu kata data statistik yang dihimpun oleh Mobimoto.com melalui situs resmi MotoGP (13/2). Dalam statistik tersebut, kita bisa membandingkan siapa yang lebih cepat.
Sama-sama pembalap Honda, sama-sama juara dunia, Mobimoto memilih sirkuit Assen, Belanda di mana di sirkuit ini, kedua pembalap tersebutlah yang menjadi juara. Kira-kira siapa ya yang tercepat?
Baca Juga
-
Anti Mainstream, Modifikasi Yamaha Jupiter Z Ini Bikin Gagal Paham
-
Tak Cuma Jadi Isi Dompet, Beginilah Alternatif Penyimpanan STNK di Thailand
-
Sampai Banting Handphone, Perkelahian Driver Taksi Online Bikin Penasaran
-
MotoGP: Duel Lawan Murid-Muridnya, Valentino Rossi Siapkan 'Racun'
-
Nekat Lawan Arus Di Samping Barisan Polisi, Pemotor Scoopy Auto Taubat
Menurut data statistik GP Assen tahun 1998. Pada saat itu Mick Doohan berhasil menjadi juara seri tersebut dengan catatan waktu 41 menit 17,788 detik dan kecepatan maksimum 175.772 km/jam.
Sementara 20 tahun sesudahya, Marc Marquez berhasil menjadi juara seri dengan total waktu lebih sedikit. Yakni 41 menit 13,863 detik. Lebih cepat? Jika dilihat dari catatan waktu sih, iya. Namun jika dilihat dari kecepatan maksimal, motor yang dipacu oleh Mick Doohan lebih cepat karena Marc Marquez 'hanya' bisa melesat 171,8 km/jam. Selisih sekitar 4,6 km/jam.
Selain itu, pembalap lainnya juga seragam. Pembalap di era modern alias tahun 2018 meraih waktu lebih sedikit dibandingkan era '98. Namun topspeed yang bisa diraih lebih unggul motor era lama dibanding era modern.
Hal ini menunjukkan bahwa kendati kalah kecepatan maksimal alias topspeed. Motor MotoGP era modern berarti lebih konsisten pada catatan waktu dari lap ke lap sehingga mereka bisa unggul di catatan waktu.
Tag
Terkini
- Aleix Espargaro Sesumbar Bisa Raih Juara Dunia MotoGP 2022, Ini Alasannya
- Ini Sebabnya Suzuki Tak Bisa Keluar dari MotoGP secara Sepihak, Efek Kawasaki Hengkang Beberapa Tahun Silam
- Ramai Kabar Keluarnya Suzuki dari MotoGP, Manajer Joan Mir Mengaku Kaget dan Belum Dapat Tim Baru
- Quartararo Diisukan Hengkang, Yamaha Pede Bisa Pertahankan Tanda Tangannya
- Lebih Dekat dengan Aplikasi Slip Gaji, Solusi Tepat Perusahaan dalam Pengupahan
- Kenalan dengan Software HR Beserta Manfaatnya, Permudah Kinerja Perusahaan
- Selain Fabio Quartararo, Yamaha Kurang Kompetitif di MotoGP 2022, Andrea Dovizioso Buka Suara
- Kemenangan Perdana Aprilia Bikin Vinales Pede, Ini Sebabnya
- Moncer di Mandalika, Fabio Quartararo Ungkap Sebab Kurang Cemerlang di Argentina
- Akhirnya Bisa Juara, Aleix Espargaro Ungkap Kemajuan Pesat Aprilia
Berita Terkait
-
Aleix Espargaro Sesumbar Bisa Raih Juara Dunia MotoGP 2022, Ini Alasannya
-
Inikah Calon Penerus Honda Tiger Di Masa Depan? Desainnya Tapi Kok Gaya Adventure
-
Ini Sebabnya Suzuki Tak Bisa Keluar dari MotoGP secara Sepihak, Efek Kawasaki Hengkang Beberapa Tahun Silam
-
Ramai Kabar Keluarnya Suzuki dari MotoGP, Manajer Joan Mir Mengaku Kaget dan Belum Dapat Tim Baru
-
Quartararo Diisukan Hengkang, Yamaha Pede Bisa Pertahankan Tanda Tangannya
-
Inikah Calon Penantang Yamaha Aerox dan Honda Vario 160 dari Taiwan?
-
Tega! Pemotor Honda Vario Nekat Halangi Laju Ambulans, Sopir Kena Intimidasi
-
Honda Siapkan Pesaing Yamaha Aerox di Masa Depan, Desainnya Macho Abis!
-
Potret Nikita Mirzani Bersama Bule Pria di Paddock MotoGP Portugal 2022, Pacar Baru?
-
Joget-joget Di Atas Motor, Pria Penunggang Honda Scoopy Ini Bikin Publik Berikan Applause