Selasa, 16 April 2024
Dany Garjito | Husna Rahmayunita : Kamis, 10 Januari 2019 | 21:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Meski terkenal memiliki fiisk kuat dan mampu berkompetisi dengan baik, nyatanya sekelas pembalap MotoGP juga sering merasakan tekanan batin. Seperti halnya dengan pengakuan Maverick Vinales.

Rekan setim Valentino Rossi itu memang terpaksa menelan lebih banyak kekalahan dibandingkan kemenangan. Performanya di sirkuit pun sulit ditebak.

Napak tilas dengan usahanya di tahun 2017, pembalap berusi 23 tahun itu memiliki catatan yang cukup manis dalam seri awal balapan MotoGP. Ia sempat menjadi yang tercepat dan memenangkan tiga balapan.

Apes, semakin lama motor Yamaha mulai mengalami masalah dan membuatnya harus terus beradaptasi sampai di musim MotoGP 2018.

''Saya mencoba mengikuti jalan di awal musim 2018, tapi motor belum siap menerima itu, jadi sata mulai banyak mengubah gaya mengemudi, naik lebih lambat, dan saya punya masalah ban depan,'' ungkap Maverick Vinales seperti dalam wawancara motorsportmagazine.com.

Maverick Vinales. (instagram/@yamahamotogp)

Yang makin membuat sedih, usaha pembalap yang identik dengan nomor 25 itu tidak membuahkan hasil. Ia terus saja mengalami kekalahan dan membuatnya cukup frustrasi.

Ia sadar, skill dan teknik saja tidak cukup. Untuk itu, ia mencoba mencari psikiater untuk membangkitkan sisi psikologisnya demi menghadapi laga MotoGP 2019.

''Saya adalah tipe orang yang ingin meningkat setiap tahun, jika saya menemukan psikiater olahraga yang baik, saya akan banyak berkembang,'' pungkas Maverick Vinales.

BACA SELANJUTNYA

Daftar Gaji Pembalap MotoGP Musim 2020, Siapa Teratas?