Jum'at, 19 April 2024
Angga Roni Priambodo : Kamis, 27 Desember 2018 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Meski sudah dua musim punya prestasi yang lebih mentereng di arena MotoGP,pembalap asal Italia, Andrea Dovizioso disebut masih berada dibawah bayang-bayang sang senior, Valentino Rossi.

Nama Dovizioso mulai diperhitungkan publik setelah secara mengejutkan menjadi rival tangguh Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2017. Meski pada akhirnya harus puas di posisi runner-up, banyak pihak yang menilai pembalap 32 tahun itu telah mengembalikan marwah pembalap Italia di kompetisi kelas paling bergengsi tersebut.

Kejutan Dovi , sapaan akrab Dovizioso, tak hanya semusim saja. Di musim selanjutnya yakni 2018, rider pemilik nomor 4 itu kembali menunjukan kualitasnya.

Meski lagi-lagi harus puas menjadi runner-up di akhir musim, Dovizioso sukses menjaga nama besar pembalap Italia. Dirinya mampu bersaing dengan rider-rider Spanyol yang beberapa tahun terakhir mendominasi perebutan gelar.

Andrea Dovizioso. (Instagram/@andreadovizioso)

Walaupun sudah menunjukan penampilan yang cukup impresif, nama Dovizioso tetap saja tenggelam dibalik ketenaran Valentino Rossi. Padahal, pembalap Yamaha itu gagal bersinar dan tanpa kemenangan sepanjang gelaran MotoGP 2018.

Dilansir dari Tuttomotiriweb, Dovizioso rupanya tak mempermasalahkan kondisi tersebut. Menurutnya, pembalap sekaliber Rossi memang pantas menjadi pujaan banyak penggemar karena capaiannya di masa lalu yang luar biasa.

"Kenapa tidak (Rossi jadi pebalap terpopuler)? Dia memenangi banyak gelar, menghabiskan banyak waktu di level yang berbeda. Itu adalah suatu yang sangat hebat," ujar Andrea Dovizioso.

Menurut Dovizioso, The Doctor memang merupakan salah satu pebalap Italia paling bertalenta. Di usianya yang tak muda lagi, Rossi nyatanya masih bisa bersaing dengan pebalap papan atas yang jauh lebih muda.

"Dia cukup tua untuk MotoGP, tapi dirinya masih bisa membalap seperti di GP Malaysia (Sirkuit Sepang), dan bertarung dengan Maverick Vinales untuk tampuk pebalap terbaik Yamaha. Itu yang membuatnya istimewa, disamping dirinya memenangkan podium atau tidak," pungkasnya.

Suara.com/Arief Apriadi

Sumber : Suara.com

BACA SELANJUTNYA

Selain Fabio Quartararo, Yamaha Kurang Kompetitif di MotoGP 2022, Andrea Dovizioso Buka Suara