Jum'at, 29 Maret 2024
Angga Roni Priambodo | Husna Rahmayunita : Jum'at, 16 November 2018 | 12:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Mobimoto.com - Penggemar olahraga Formula 1 (F1) di Indonesia kehilangan tontonan menarik beberapa tahun belakangan. F1 bahkan seolah-olah meredup dan kalah pamor dari balapan MotoGP.

Hal ini tentunya mengundang pertanyaan tersendiri bagi penggemar setia. Mengapa ajang balapan jet darat begitu 'mahal' disiarkan di stasiun televisi Indonesia, padahal banyak yang menaruh harapan.

Mengutip dari berbagai sumber, inilah lima alasan kenapa Formula 1 meredup dan kalah pamor di Indonesia.

1. Michael Schumacher

Tak bisa dipungkiri sosok Michael Schumacker menjadi legenda Formula 1. Tapi sayang, juara dunia tujuh kali itu mengalami kecelakaan saat bermain ski pada Minggu (29/12/13) dan membuatnya terbaring koma sampai sekarang.

Insiden tragis itu  terjadi setelah sang juara memutuskan pensiun di tahun 2012. Tak pelak, hal itu meninggalkan kekecewaan tersendiri bagi penggemar.

2. Kurang greget

Di tahun 1998-2000, penggemar Formula 1 disuguhkan tontonan yang menarik antara Mika Hakkinen dan Michael Schumacher. Keduanya menjadi pesaing berat yang selalu dikenang penggemar karena berbagai drama yang terjadi.

Beda jauh dengan pertandingan zaman sekarang yang dianggap kurang greget karena dominansi pembalap pabrikan ternama yang hanya bertukar posisi setiap seri seperti Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel.

3. Kurang intrik

Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen setelah Formula 1 GP Italia. (Instagram/vettelofficial)

Sebuah sumber mengatakan jika mobil Formula 1 zaman sekarang terlalu menonjolkan teknologi. Tidak ada intrik atau drama yang membuat pertandingan tidak monoton. Pantas jika penonton merasa kecewa.

4. Tidak disiarkan di stasiun televisi Indonesia

Ajang balap Formula 1 tidak lagi ditayangkan di stasiun swasta Indonesia. Menurut catatan, hak siar terakhir dimiliki dua channel MNC yakni Global TV dan iNews TV di tahun 2016.

Setelah itu, televisi tersebut pensiun menayangkan Formula 1 konon karena harga hak siar yang meningkat tajam.

5. Rating rendah kalah dari MotoGP

Tak hanya hak siar yang fantastis, setelah tahun 2010 banyak orang yang mulai bosan dengan Formula 1. Mereka lebih memilih menonton ajang balap MotoGP yang disiarkan perseri di stasiun televisi Indonesia.

 

BACA SELANJUTNYA

Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?