Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Nama pembalap Stefano Manzi masih menjadi buah bibir usai menjadi korban kecerobohan Romano Fenati dalam laga Moto2 di Sirkuit San Marino, Minggu (9/9). Setelah kejadian tersebut, pebalap Forward Racing tersebut menunjukkan jiwa besarnya.
Seperti yang diketahui, kelakuan Romano Fenati yang menarik tuas rem Stefano Manzi telah mencoreng muka dunia olah raga khususnya cabang balapan. Hal itu pun disesalkan oleh banyak pihak.
Diskualifikasi balapan dua seri Moto2 serta dipecat Tim Marnelli Snipers dan MV Augusta menjadi ganjaran setimpal yang didapat mantan anak didik Valentino Rossi itu.
Di sisi lain, meski menjadi korban, Stefano Manzi malah menunjukkan kedewasaannya. Padahal dia terbukti dicurangi dan dijegal langkahnya. Pembalap 19 tahun itu lebih memilih untuk memaafkan kelakuan Romano Fenati.
Baca Juga
''Ketika Romano Fenati mengulurkan tangannya, aku sempat diam sepersekian detik dan memahami kesalahan yang terjadi. Tapi aku yakin, sebenarnya ia tidak ingin melakukannya dengan kebencian dan gerakan jahat itu,'' ujar Stefano Manzi seperti yang dikutip dari laman tutomottoriweb.
Tapi sebenarnya, pembalap Italia tersebut merasa kecewa dengan pernyataan rivalnya beberapa waktu lalu yang membawa-bawa unsur provokasi.
Meski begitu, sang korban insiden tarik tuas rem tetap berpegang teguh dengan pilihannya untuk memberi ampun Romano Fenati.
''Satu-satunya hal yang tidak kusukai saat dia bicara provokasi. Saya tidak pernah memprovokasi siapapun. Sebelum Misano saya tidak pernah memiliki masalah dengannya jadi saya siap untuk memaafkannya,'' tambah Stefano Manzi.
Di sisi lain, tindakan ceroboh Romano Fenati juga berbuntut aksi cyberbullying. Banyak orang yang geram dan mengancam membunuh pebalap 22 tahun itu. Tak tinggal diam, sang ibu kemudian memilih jalur hukum untuk membela anaknya.
Terkini
- Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
- Ramai Perpres Publishers Rights, AMSI, AJI, IJTI dan IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik
- 5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
- Pentingnya Gunakan ChatBot WhatsApp untuk Bisnis, Cukup Membantu
- Kenali Fungsi Aplikasi Kepegawaian, Berikut dengan Manfaatnya
- Cara Menghitung Lembur untuk Mendorong Produktivitas Karyawan
- 5 Cara Pilih Aplikasi untuk Absensi yang Cocok Sesuai Kebutuhan Perusahaan
- Perlukah UKM Menggunakan Aplikasi HR untuk Kelola Bisnisnya?
- Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
- Tips Ampuh Bikin Goods Report, Hanya Modal Aplikasi Stock Barang
Berita Terkait
-
Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
-
5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
-
Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
-
Fabio Quartararo: Ducati Punya Motor Kencang tetapi Pembalap Mereka Biasa Saja
-
Masa Hukuman Mau Habis, Andrea Iannone Masih Ingin Kembali Balapan MotoGP
-
Tetap Tenang Meski Tampil Jeblok, Pol Espargaro Geregetan dengan Tim Repsol Honda
-
Walau Tak Dapat Tempat di Tim Pabrikan, Alex Rins Mengaku Tetap Senang Bisa Join LCR Honda, Ini Sebabnya
-
Francesco Bagnaia Mengaku Tak Ingin Balapan di Usia Tua, Kenapa?
-
Aprilia Risau dengan Potensi KTM Musim Depan, Ada Apa?
-
Ternyata Pembalap Ini yang Didatangkan Gresini Jika Alex Marquez Enggan Hijrah dari Honda