Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Mobimoto.com - Ternyata kelakuan pebalap MotoGP zaman now tak luput dari perhatian sang legenda MotoGP Kevin Schwantz.
Kevin Schwantz seperti melihat ada kejanggalan di kepribadian masing-masing pebalap. Sangat berbeda dengan zamannya dahulu.
Pria berkebangsaan Amerika Serikat tersebut telah mencicipi asam garam kerasnya kehidupan sirkuit.
Dirinya aktif di MotoGP sejak tahun 1986 hingga 1995 dan berhasil menjadi juara dunia kelas 500 cc untuk pertama kalinya di tahun 1993.
Baca Juga
Dan yang terakhir, ia berhasil naik podium pada tahun 1994 di British Grand Prix bersama Tim Suzuki.
Melihat kondisi yang ada di zaman sekarang, Kevin Schwantz merasa gerah dan sangat menyayangkannya.
Bahkan, ia tak sungkan melontarkan sindiran yang cukup keras kepada pebalap MotoGP zaman now.
Apalagi setelah melihat atmosfer kompetisi di Sirkuit Brno, Ceko belum lama ini
Kevin Schwantz menyebutkan jika pebalap zaman now tak memiliki rasa hormat kepada sesamanya.
"Tidak ada komunikasi yang baik antar sesama, bahkan sampai di meja konferensi pers. Para pebalap sekarang tidak menghormati sesamanya," ujar Kevin Schwantz seperti yang dikutip dari laman paddock-gp.com.
Nyatanya memang kondisi dunia MotoGP zaman now sangat berbeda dengan zaman old, sesama pebalap kini saling menjaga gengsi dan cenderung menjatuhkan satu sama lain.
Padahal itu sangat ditentang keras oleh Kevin Schwantz. Menurutnya semua bisa hancur dalam sekali waktu karena ambisiusitas yang salah.
"Meraka harus berhenti terobsesi dengan persaingan. Ini bukan balapan terakhir di dunia, tetapi bisa jadi menjadi yang terakhir dalam hidupmu jika melakukan sesuatu yang bodoh," tambah Kevin Schwantz.
Tak cukup sampai di situ, legenda MotoGP tersebut juga sedikit membahas masa lalunya.
Di zamannya dahulu, sesama pebalap rukun dan tak jarang melakukan pertemuan bersama setelah balapan. Persaingan hanya terjadi di sirkuit, selebihnya berteman baik.
"Pada hari Minggu malam, setelah balapan kami pergi ke bar bersama-sama dan minum bir. Kami membahas perbedaan satu sama lain," tandas Kevin Schwantz.
Pebalap MotoGP zaman now sepertinya harus belajar kepribadian sama sang legenda Kevin Schwantz nih.
Terkini
- Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
- Ramai Perpres Publishers Rights, AMSI, AJI, IJTI dan IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik
- 5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
- Pentingnya Gunakan ChatBot WhatsApp untuk Bisnis, Cukup Membantu
- Kenali Fungsi Aplikasi Kepegawaian, Berikut dengan Manfaatnya
- Cara Menghitung Lembur untuk Mendorong Produktivitas Karyawan
- 5 Cara Pilih Aplikasi untuk Absensi yang Cocok Sesuai Kebutuhan Perusahaan
- Perlukah UKM Menggunakan Aplikasi HR untuk Kelola Bisnisnya?
- Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
- Tips Ampuh Bikin Goods Report, Hanya Modal Aplikasi Stock Barang
Berita Terkait
-
Lima Pembalap Legendaris MotoGP, Siapa Saja Selain Valentino Rossi?
-
5 Pembalap MotoGP Paling Susah Dilupakan Sepanjang Jaman, Sekali Pensiun Penonton Sepi
-
Posisinya Terancam, Ini Dua Pembalap yang Paling Diwaspadai Fabio Quartararo
-
Fabio Quartararo: Ducati Punya Motor Kencang tetapi Pembalap Mereka Biasa Saja
-
Masa Hukuman Mau Habis, Andrea Iannone Masih Ingin Kembali Balapan MotoGP
-
Tetap Tenang Meski Tampil Jeblok, Pol Espargaro Geregetan dengan Tim Repsol Honda
-
Walau Tak Dapat Tempat di Tim Pabrikan, Alex Rins Mengaku Tetap Senang Bisa Join LCR Honda, Ini Sebabnya
-
Francesco Bagnaia Mengaku Tak Ingin Balapan di Usia Tua, Kenapa?
-
Aprilia Risau dengan Potensi KTM Musim Depan, Ada Apa?
-
Ternyata Pembalap Ini yang Didatangkan Gresini Jika Alex Marquez Enggan Hijrah dari Honda